Chinese At Indonesia


Please Register for unlimited access on this Forum
Silahkan registrasi untuk akses kedalam forum ini

Dirty words, Porn and racist is not allowed.
bahasa kasar, porno dan rasist tidak diperbolehkan


Regards,


Admin

Chinese At Indonesia


Please Register for unlimited access on this Forum
Silahkan registrasi untuk akses kedalam forum ini

Dirty words, Porn and racist is not allowed.
bahasa kasar, porno dan rasist tidak diperbolehkan


Regards,


Admin

Chinese At Indonesia
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


grup untuk sesama warga chinese di Indonesia dimana pun berada demi membina persahabatan dan kekerabatan
 
IndeksLatest imagesPendaftaranLogin

Share | 
 

 Legenda Dewi Mazu (妈祖)

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
alaries

alaries

Jumlah posting : 52
Level Keaktifan : 163
Reputasi : 2
Join date : 15.05.11

Legenda Dewi Mazu (妈祖) Empty
PostSubyek: Legenda Dewi Mazu (妈祖)   Legenda Dewi Mazu (妈祖) EmptySat May 21, 2011 3:37 pm

Orang Tiongkok memujanya sebagai Dewi Pelindung Laut (Pelaut)-Chinese Goddess of The Sea. Punya 36 lebih julukan, namun populer sebagai "Bunda Penolong" atau Shunji Fu Ren yang dianugerahkan seorang kaisar dari Dinasti Song.

Ma Zu (Mandarin) atau Ma Cho (Hock Kian) adalah salah satu dewi dalam kepercayaan orang Tiongkok (termasuk Taiwan). Dipuja karena dikenal sebagai sosok penolong, pelindung (terutama bagi pelaut dan nelayan), dan sangat berbudi luhur. Banyak versi mengenai kisah dewi bernama asli Lin Mo Niang ini, namun semua mengarah pada satu kesamaan. Bahwa ia adalah manusia yang "terpilih" menjadi orang suci.

Legenda Ma Zu (Bunda Pelindung) ini berasal dari masa awal Dinasti Song (960-1279 M) di Tiongkok kuno pada seribu empat puluh tujuh tahun lalu. Adalah keluarga Lin (disebut juga Lim), keturunan mantan Gubernur Provinsi Fu Zian (Tiongkok) bernama Lin Fu. Anaknya bernama Lin Wei Ke menempati sebuah rumah di Provinsi Fu Zian, dekat kota Pu Tian, persisnya di sebuah pulau kecil bernama Mei Zhou (sering juga disebut Pulau Matsu -wilayah RRC).

Lin Wei -seperti juga ayahnya- adalah mantan pejabat pemerintah Tiongkok. Setelah pensiun ia kembali ke kampung halamannya. Menghabiskan masa tuanya dengan bertani dan mempelajari banyak kitab agama dan buku pengetahuan. Ia hidup bahagia, damai dan tenang.

Lin dikenal sebagai orang yang sangat saleh, baik budi, suka menolong dan berderma, sehingga sangat dihormati penduduk Mei Zhou. Dari istri tercintanya Wang Shi, Lin memiliki 6 anak, 5 perempuan dan 1 lelaki. Keenam anaknya tumbuh menjadi anak-anak yang pintar dan cerdas. Namun anak lelakinya bernama Hong bertubuh sangat lemah dan sakit-sakitan.

Wang Shi, sangat prihatin dan khawatir pada nasib anak lelakinya. Ia dan suaminya Lin, selalu memohon pada Yang Maha Kuasa agar diberi anak lelaki lagi. Namun yang sehat dan kuat sebagai penerus generasi marga Lin.

Kelahiran Lin Mo Niang
Suatu hari, Lin dan Wang melakukan sembahyang khusus di klenteng. Mereka memohon kepada Dewi Kuan Im untuk mengabulkan harapan mereka untuk mendapatkan seorang anak lelaki lagi. Malam harinya setelah pulang dari klenteng, Wang Shi pun bermimpi. Ia bermimpi didatangi Dewi Kuan Im yang mengatakan bahwa semua amal dan kebajikan pasangan Lin dan Wang pantas mendapat balasan. Sang Dewi memberi Wang sebuah pil bundar sebesar kelereng dan menyuruh menelannya. Wang Shi pun menelan pil tersebut.

Setelah menelan pil itu Wang Shi pun mengandung. Ia hamil selama 12 bulan. Tepat pada malam tanggal 23 bulan 3 tahun Imlek (960 M), langit di wilayah Barat Laut Mei Zhou memendarkan cahaya merah terang. Menerangi rumah Lin dan Wang. Dibarengi sinar warna-warni yang memukau, Wang Shi pun melahirkan seorang bayi perempuan.

Walau heran mengapa diberi anak perempuan, Lin dan Wang tetap bersyukur juga. Sebulan sudah kelahirannya, anak tersebut tidak pernah sekali pun menangis. Karena itulah Lin memberi nama padanya Mo Niang (Mo artinya diam; Niang artinya perempuan), "Perempuan Pendiam".

Masa Kecil
Sejak kecil Lin Mo Niang sangat berbeda dari anak seusianya. Ia tampak lebih cerdas, bijak dan terampil. Sejak umur 8 tahun, ia sudah tertarik pada pengetahuan dan buku. Kelebihannya, sekali baca, Mo Niang akan tetap mengingat apa yang telah dibacanya. Jika ada yang ingin diketahuinya, ia selalu rajin bertanya pada orang dewasa, sampai sedetail-detailnya.

Umur 10 tahun, Mo Niang sudah rajin sembahyang dan mempelajari isi kitab-kitab suci Buddha. Sampai akhirnya diusia 13 tahun ia sudah menamatkan semua pelajaran dan menguasai banyak pengetahuan dan keterampilan, termasuk dalam bidang agama dan kepercayaan. Ia berkembang menjadi remaja yang sangat cerdas, kritis dan suka menolong. Ia pun menjadi sangat dihormati penduduk Mei Zhou dan sekitarnya.

Satu kesenangan Mo Niang, yaitu ia sangat menyukai air. Kehidupan di tepi laut menempa dirinya menjadi seorang perempuan yang tak pernah gentar menghadapi dahsyatnya gelombang dan angin badai yang menghantui para pelaut. Di seluruh pulau, ia dikenal sebagai jagoan renang bahkan di gelombang laut yang besar sekali pun.

Saat remaja ini, Mo Niang pernah bertemu seorang pertapa tua. Si pertapa merasa pengetahuan umumnya ternyata masih kalah dengan Mo Niang. Dari "orang pintar" ini lah kemudian Mo Niang mendapat pelajaran mengenai taktik dan strategi militer, pengenalan dan penggunaan alat-alat perang, sampai beberapa ilmu "rahasia" leluhur.

Kebajikan
Ketika menginjak usia 16 tahun, Mo Niang mengalami peristiwa aneh. Suatu hari ia (seperti juga gadis remaja lainnya) sedang mematut diri dengan baju baru di depan cermin bersama teman remaja sebaya di sebuah taman di dekat sebuah sumur. Tiba-tiba , dari dalam sumur muncul sosok lelaki tua misterius. Penampakan itu sangat mengejutkan. Teman-temannya langsung lari ketakutan karena mengira orang tua aneh itu adalah siluman. Namun Mo Niang segera sujud menyembah, karena ia tahu sosok itu adalah jelmaan Dewa. Sang Dewa ternyata membawa sebuah jimat dari kuningan dan memberikannya pada Lin Mo Niang.

Sejak mendapat jimat, Mo Niang pun langsung memanfaatkannya untuk menolong sesama. Ia membantu menyembuhkan orang sakit, memberi penghiburan pada yang bersedih, menjauhkan malapetaka dan banyak perbuatan baik lainnya. Kemahirannya dalam pengobatan ini menyebabkan orang-orang di desa menyebutnya sebagai ling nu (gadis mukjizat), long nu (gadis naga) dan shen gu (bibi yang sakti).

Pernah suatu kali saat usianya baru 17 tahun, Mo Niang melihat ada kapal yang berlayar di dekat Pulau Mei Zhou yang sedang dipermainkan badai besar. Kapal itu tenggelam dengan cepatnya. Namun Mo Niang segera melompat ke laut dan dengan cekatan ia menyelamatkan seluruh pelaut yang terjebak badai tersebut. Semua awak berhasil diselamatkannya. Dari sini banyak orang yang mendengar tentang kehebatan, dan budi baik Mo Niang. Ia pun semakin terkenal dan dihormati.

Ada versi legenda yang mengatakan, pada usia 23 tahun, Mo Niang berhasil menaklukkan 2 orang sakti yang menguasai pegunungan Tao Hua Shan. Keduanya adalah Chien Li Yen yang punya penglihatan sangat tajam dan Hsun Feng Erh yang pendengarannya sangat peka. Setelah dikalahkan akhirnya mereka menjadi pengawalnya.

"Mimpi Buruk"
Lin Mo Niang memang sangat cantik dan baik hati, namun ia tidak pernah menikah. Setidaknya ia memang membaktikan dirinya untuk menolong sesama dan berbuat kebaikan sesuai ajaran kebajikan.

Menginjak usia 28 tahun, di musim panas (sekitar tahun 987 M), sebuah "tragedi" terjadi. Saat itu Lin Mo Niang sedang menenun pakaian. Namun karena lelah, ia pun tertidur pulas.

Sementara itu ayah dan saudaranya sedang berlayar pulang ke Mei Zhou dari perjalanan jauh. Kapal yang mereka tumpangi diserang badai dan akhirnya tenggelam.

Bersamaan dengan itu, Mo Niang bermimpi, ia merasa rohnya melayang-layang di atas permukaan laut. Ia terkejut saat menyaksikan kapal sang ayah tenggelam. Ayah dan saudaranya pun terseret masuk ke dalam amukan badai. Mo Niang segera berenang dan menyelam ke laut untuk menolong mereka. Ia menggigit baju sang ayah sementara dengan tangan yang lain ia menyeret abangnya. Bersusah payah ia mencoba menyelamatkan kedua orang yang dikasihinya itu.

Namun saat penyelamatan masih berlangsung, tiba-tiba ibunya memanggil. Ia pun terkejut dan berteriak kaget, sehingga gigitannya terlepas sementara tangannya tetap menyeret tubuh abangnya. Tetapi saat terbangun Lin Mo Niang mendapati dirinya masih di ruang tenun. Ia pun menceritakan mimpinya itu pada sang ibu. Wang Shi, ibunya, berkata bahwa itu hanya mimpi.

Tetapi tak lama kemudian, sebuah kabar buruk pun datang. Seorang pelaut memberitahu bahwa kapal yang ditumpangi Lin dan putranya tenggelam. Jasad Lin tidak ditemukan, tetapi Hong abangnya berhasil diselamatkan.

Mendengar kabar itu, betapa pilu hati Mo Niang. Dalam keadaan sedih ia pun segera berlayar ke laut. Selama tiga hari tiga malam ia berusaha menemukan jasad ayahnya. Pencariannya tak sia-sia. Ia pun kemudian ke Pantai Mei Zhou bersama jasad sang ayah.

Menjadi Dewi
Sejak kematian sang ayah, Mo Niang setiap hari bersedih dan selalu menangis. Hingga pada tanggal 8 bulan 9 tahun Imlek (987 M), ia pun mengakhiri kepiluannya. Saat itu ia berkata kepada seluruh keluarga dan ibunya bahwa ia akan menyendiri dan menjauhi keramaian duniawi. Ia akan pergi dalam perjalanan yang sangat jauh.

Keesokan harinya, tanggal 9 bulan 9 Imlek (987 M), Lin Mo Niang melakukan persiapan. Ia sembahyang dengan sangat khusyuk sambil merapal kitab-kitab suci. Suasana sangat hening dan memilukan. Seluruh keluarga pun kini yakin bahwa Mo Niang memang bertekad akan pergi jauh.

Ibunya meminta Mo Niang untuk tidak pergi seorang diri dan menawarkan seorang pendamping dalam perjalanannya. Namun Mo Niang menolaknya dengan halus dan menyakinkan seluruh keluarga bahwa kini sudah tiba waktunya untuk pergi seorang diri.

Usai memanjatkan doa, tiba-tiba langit di sekitar kediaman keluarga Lin di Pulau Mei Zhou dikelilingi selubung awan putih. Pendar sinar warna-warni yang indah terlihat di atas langit. Banyak orang yang menyaksikan sinar terang dan sosok Dewi Kuan Im berada di atas sebuah awan yang paling terang.

Lalu tiba-tiba Lin Mo Niang menatap ke atas dan melompat ke awan. Awan tiba-tiba menutup dan terang cahaya semakin memudar. Akhirnya awan membumbung terbang jauh seiring sinar yang menghilang lenyap… langit pun kembali normal. Lin Mo Niang pun lenyap bersama awan…

Klenteng Dewi Ma Zu
Lin Mo Niang tetap dikenang sampai seribuan tahun. Perempuan yang sudah dianggap sebagai Dewi Ma Zu itu, hingga kini tetap dipuja sebagai "Bunda Pelindung" dan "Bunda Penolong" bagi sebagian besar orang Tiongkok.

Setelah "kepergiannya" yang gaib, di Pulau Mei Zhou (Matsu), sebuah klenteng dibangun untuk pemujaannya. Klenteng itu dikenal sebagai Tian Hou Gong (Istana sang Dewi).

Kini, diperkirakan sekitar 5.000-an unit klenteng Ma Zu di dua puluh negara di dunia sudah didirikan. Seluruh klenteng itu dibangun untuk memuja dan sembahyang kepada Dewi Ma Zu oleh sekitar 200 juta jiwa orang yang mempercayainya.

Setiap tahunnya, lebih dari sejuta orang memenuhi klenteng itu untuk sembahyang dan meminta berkat pada Dewi Ma Zu. Karena orang Tiongkok percaya bahwa Dewi Ma Zu bisa melindungi dan mengabulkan segala permohonan mereka. Bahkan kaum pelaut di wilayah pantai dan perairan Timur RRC (termasuk Taiwan) memuja Dewi Ma Zu sebagai Dewi Pelindung Laut. Dewi yang melindungi mereka saat melaut.

Dua tahun sekali, persisnya pada tanggal 23 bulan 3 dalam penanggalan lunar (kalender China/imlek) dan tanggal 9 bulan 9, pemuja Dewi Ma Zu, berkumpul dan melakukan sembahyang di klenteng Dewi Ma Zu untuk menghormatinya. Tanggal 23 bulan 3 adalah peringatan ulang tahunnya dan tanggal 9 bulan 9 adalah peringatan wafatnya.

Hingga kini, Klenteng Ma Zu di Pulau Mei Zhou sebagai klenteng pertama bagi Lin Mo Niang, tetap dipenuhi orang.

Bahkan menjadi salah satu daerah tujuan wisata di Selat Taiwan, Laut China Timur. Klenteng itu dibangun pada masa Dinasti Song sekitar tahun 987 M di puncak sebuah bukit. Ditandai dengan patung Dewi Ma Zu setinggi 14,35 meter. Inilah yang menjadi lambang kebanggaan dan ciri khas budaya penduduk Pulau Mei Zhou.

Sejak tahun 1998, pemerintah Pulau Mei Zhou juga telah membangun sebuah Istana Dewi Ma Zu di dekat klenteng tuanya.

Bangunan istana ini didirikan sepanjang 323 meter dengan lebar bangunan 99 meter. Arsitekturnya ditata seindah mungkin mengikuti garis kontur perbukitan di pulau tersebut. Istana Dewi Ma Zu ini sangat megah.

Mengimbangi kemegahan Potala Palace tempat Dalai Lama Tibet di Lhasa. Bangunan istana untuk menghormati Dewi Ma Zu ini selesai dikerjakan pada 2002. Kini menjadi satu obyek wisata yang cukup tersohor.

Sementara di Indonesia, khususnya di Medan, terdapat juga klenteng Dewi Ma Zu (Dewi Macho) di kawasan Jalan Pandu Medan. Selain itu juga tersebar di tepi pantai timur Sumatera dan daerah lainnya.

Kepercayaan kepada Dewi Ma Zu
Dewi Ma Zu sangat diagungkan di Taiwan. Hampir seluruh warga Taiwan selalu memuja dan menghormati Dewi Ma Zu. Bukan hanya rakyat biasa, para pejabat tinggi pemerintahan juga senantiasa memohon restu padanya.

Bahkan Presiden Taiwan sendiri, Chen Shui-bian, juga kerap mengunjungi klenteng Dewi Ma Zu untuk meminta restu dan perlindungan dari sang dewi, agar ia senantiasa dicintai rakyatnya. Pada saat menjelang Pemilu di Taiwan, banyak kandidat dan tokoh politik yang juga melakukan sembahyang di Klenteng Dewi Ma Zu.

Sementara kisah-kisah rakyat dan para pelaut menyebutkan bahwa penampakan Dewi Ma Zu sering terlihat. Umumnya saat ombak laut sedang mengganas atau badai mendera. Dewi Ma Zu disebutkan hadir untuk menolong para pelaut yang mempercayainya.

Konon kehadiran Dewi Ma Zu ini ditandai dengan sinar merah terang. Mungkin karena sejumlah saksi mata yang pernah terselamatkan dari amuk lautan mengatakan bahwa Dewi Ma Zu senantiasa menggunakan pakaian merah sambil memegang lampion terang benderang yang juga berwarna merah. Dengan panduan lampion tersebut, Dewi Ma Zu membimbing pelaut dan nelayan meniti gelombang menuju tempat yang aman.

Karena itulah Dewi Ma Zu begitu populer dikalangan masyarakat nelayan dan desa-desa tepi laut. Bahkan sejak dulu para pelaut Tiongkok selalu sembahyang kepada Dewi Ma Zu agar diberi keselamatan dalam pelayaran. Mereka juga memasang patung Dewi Ma Zu di kapalnya.

Walau dikenal sebagai Dewi Pelindung Laut, Dewi Ma Zu tetap saja dipuja bukan oleh kalangan nelayan dan pelaut semata. Ia juga dipercaya dapat memberikan berkat untuk menyembuhkan penyakit, menepis bencana dan malapetaka, memberi kesuburan, sampai memberi perlindungan dan keselamatan.

Kembali Ke Atas Go down
Mr.3D

Mr.3D

Jumlah posting : 211
Level Keaktifan : 976
Reputasi : 21
Join date : 17.05.11
Age : 33

Legenda Dewi Mazu (妈祖) Empty
PostSubyek: Re: Legenda Dewi Mazu (妈祖)   Legenda Dewi Mazu (妈祖) EmptySat May 21, 2011 7:42 pm

viharanya di ancol tuh....guedeeeee buangettt^^ hahaha... btw kasihkan fotonya juga dunk...rupang nya ato lukisan penampakannya^^
Kembali Ke Atas Go down
des_jung

des_jung

Jumlah posting : 838
Level Keaktifan : 2026
Reputasi : 34
Join date : 15.05.11

Legenda Dewi Mazu (妈祖) Empty
PostSubyek: Re: Legenda Dewi Mazu (妈祖)   Legenda Dewi Mazu (妈祖) EmptySat May 21, 2011 10:49 pm

wah,mantep. kuil mazu selalu jadi kuil yg gede,hehe bgs buat nyari wangsit smile
Kembali Ke Atas Go down
alaries

alaries

Jumlah posting : 52
Level Keaktifan : 163
Reputasi : 2
Join date : 15.05.11

Legenda Dewi Mazu (妈祖) Empty
PostSubyek: Re: Legenda Dewi Mazu (妈祖)   Legenda Dewi Mazu (妈祖) EmptySat May 21, 2011 10:51 pm

gmana caranya?
maaf oot
Kembali Ke Atas Go down
des_jung

des_jung

Jumlah posting : 838
Level Keaktifan : 2026
Reputasi : 34
Join date : 15.05.11

Legenda Dewi Mazu (妈祖) Empty
PostSubyek: Re: Legenda Dewi Mazu (妈祖)   Legenda Dewi Mazu (妈祖) EmptySat May 21, 2011 11:42 pm

haha,kidding. minta nomor togel,haha jgn ditiru nih. gk baek bgt mending minta jalan hidup dipermudah aja smile
Kembali Ke Atas Go down
Mr.3D

Mr.3D

Jumlah posting : 211
Level Keaktifan : 976
Reputasi : 21
Join date : 17.05.11
Age : 33

Legenda Dewi Mazu (妈祖) Empty
PostSubyek: Re: Legenda Dewi Mazu (妈祖)   Legenda Dewi Mazu (妈祖) EmptySun May 22, 2011 12:29 am

des_jung wrote:
wah,mantep. kuil mazu selalu jadi kuil yg gede,hehe bgs buat nyari wangsit smile

des_jung wrote:
haha,kidding. minta nomor togel,haha jgn ditiru nih. gk baek bgt mending minta jalan hidup dipermudah aja smile

drtd u wangsit aja mlo hahahaha Surprised Wink
Kembali Ke Atas Go down
des_jung

des_jung

Jumlah posting : 838
Level Keaktifan : 2026
Reputasi : 34
Join date : 15.05.11

Legenda Dewi Mazu (妈祖) Empty
PostSubyek: Re: Legenda Dewi Mazu (妈祖)   Legenda Dewi Mazu (妈祖) EmptySun May 22, 2011 1:32 am

@mr3d kebiasaan org chinese jg itu,iseng2 berhadiah.haha
Kembali Ke Atas Go down
BojepJoe

BojepJoe

Jumlah posting : 366
Level Keaktifan : 797
Reputasi : 18
Join date : 16.05.11
Age : 34

Legenda Dewi Mazu (妈祖) Empty
PostSubyek: Re: Legenda Dewi Mazu (妈祖)   Legenda Dewi Mazu (妈祖) EmptySun May 22, 2011 4:46 am

des_jung wrote:
@mr3d kebiasaan org chinese jg itu,iseng2 berhadiah.haha

haha omah gw dolo punya buku tafsir mimpinya... mimpi apa angkanya berpa gitu.. haha sering dapet dia.
Legenda Dewi Mazu (妈祖) 364988687 Legenda Dewi Mazu (妈祖) 364988687
Kembali Ke Atas Go down
joshatjokro

joshatjokro

Jumlah posting : 156
Level Keaktifan : 410
Reputasi : 2
Join date : 20.05.11
Age : 35

Legenda Dewi Mazu (妈祖) Empty
PostSubyek: Re: Legenda Dewi Mazu (妈祖)   Legenda Dewi Mazu (妈祖) EmptySun May 22, 2011 9:46 am

legenda ini pernah difilmkan nggak?.. ada yg tau?... hehehe...
Kembali Ke Atas Go down
des_jung

des_jung

Jumlah posting : 838
Level Keaktifan : 2026
Reputasi : 34
Join date : 15.05.11

Legenda Dewi Mazu (妈祖) Empty
PostSubyek: Re: Legenda Dewi Mazu (妈祖)   Legenda Dewi Mazu (妈祖) EmptySun May 22, 2011 10:55 am

@bojepjoe haha,gw jg pernah liat buku itu.gambarnya lucu,haha tp rata2 org tua gk ngasih anak-cucunya ngeliat buku begituan. mereka gk mau anak2 jadi ikut2an belajar
@joshat blm pernah dgr sih,kalo ada blh di update tuh,hehe
Kembali Ke Atas Go down
alaries

alaries

Jumlah posting : 52
Level Keaktifan : 163
Reputasi : 2
Join date : 15.05.11

Legenda Dewi Mazu (妈祖) Empty
PostSubyek: Re: Legenda Dewi Mazu (妈祖)   Legenda Dewi Mazu (妈祖) EmptySun May 22, 2011 1:15 pm

keknya ada deh...
tapi gak pernah liat pilemnya...
dewi ini gak byk orang yg tau...
Kembali Ke Atas Go down
FireCyclops

FireCyclops

Jumlah posting : 9
Level Keaktifan : 18
Reputasi : 0
Join date : 20.05.11

Legenda Dewi Mazu (妈祖) Empty
PostSubyek: Re: Legenda Dewi Mazu (妈祖)   Legenda Dewi Mazu (妈祖) EmptyMon May 23, 2011 3:28 pm

wah terharu gw bacanya wakakaka

ada ironisnya jg yah.
dewi laut pelindung para pelaut,
ga bisa menyelamatkan ayahnya sendiri.
Kembali Ke Atas Go down
alaries

alaries

Jumlah posting : 52
Level Keaktifan : 163
Reputasi : 2
Join date : 15.05.11

Legenda Dewi Mazu (妈祖) Empty
PostSubyek: Re: Legenda Dewi Mazu (妈祖)   Legenda Dewi Mazu (妈祖) EmptyTue May 24, 2011 9:14 am

takdir keknya...
hmmm
Kembali Ke Atas Go down
des_jung

des_jung

Jumlah posting : 838
Level Keaktifan : 2026
Reputasi : 34
Join date : 15.05.11

Legenda Dewi Mazu (妈祖) Empty
PostSubyek: Re: Legenda Dewi Mazu (妈祖)   Legenda Dewi Mazu (妈祖) EmptyFri Jun 10, 2011 11:22 am

ramein trit laen jg ye
Kembali Ke Atas Go down
jeff rizuki



Jumlah posting : 240
Level Keaktifan : 352
Reputasi : 0
Join date : 23.05.11
Age : 34

Legenda Dewi Mazu (妈祖) Empty
PostSubyek: Re: Legenda Dewi Mazu (妈祖)   Legenda Dewi Mazu (妈祖) EmptyFri Jun 24, 2011 10:07 pm

di cctv english ada iklan promosi kelentengnya di meizhou Legenda Dewi Mazu (妈祖) 364988687
cmiiw
Kembali Ke Atas Go down
des_jung

des_jung

Jumlah posting : 838
Level Keaktifan : 2026
Reputasi : 34
Join date : 15.05.11

Legenda Dewi Mazu (妈祖) Empty
PostSubyek: Re: Legenda Dewi Mazu (妈祖)   Legenda Dewi Mazu (妈祖) EmptyFri Jun 24, 2011 10:53 pm

di taiwan jg ada nih kelenteng mazu,termasuk yg terbesar malah :) brarti bukan sembarang dewa ini,hehe
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content




Legenda Dewi Mazu (妈祖) Empty
PostSubyek: Re: Legenda Dewi Mazu (妈祖)   Legenda Dewi Mazu (妈祖) Empty

Kembali Ke Atas Go down
 

Legenda Dewi Mazu (妈祖)

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Chinese At Indonesia :: Serious Talk :: Sejarah, Politik, Hukum, dan Kebudayaan-