Chinese At Indonesia


Please Register for unlimited access on this Forum
Silahkan registrasi untuk akses kedalam forum ini

Dirty words, Porn and racist is not allowed.
bahasa kasar, porno dan rasist tidak diperbolehkan


Regards,


Admin

Chinese At Indonesia


Please Register for unlimited access on this Forum
Silahkan registrasi untuk akses kedalam forum ini

Dirty words, Porn and racist is not allowed.
bahasa kasar, porno dan rasist tidak diperbolehkan


Regards,


Admin

Chinese At Indonesia
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


grup untuk sesama warga chinese di Indonesia dimana pun berada demi membina persahabatan dan kekerabatan
 
IndeksLatest imagesPendaftaranLogin

Share | 
 

 Sejarah Cina Benteng di Indonesia

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
red_saucer

red_saucer

Jumlah posting : 17
Level Keaktifan : 50
Reputasi : 4
Join date : 17.06.11
Age : 34

Sejarah Cina Benteng di Indonesia Empty
PostSubyek: Sejarah Cina Benteng di Indonesia   Sejarah Cina Benteng di Indonesia EmptyMon Jul 25, 2011 10:31 pm

Ijin share ya. Sejarah Cina Benteng di Indonesia 364988687

Sejarah Cina Tangerang memang sulit dipisahkan dengan kawasan Pasar Lama (Jalan Ki Samaun dan sekitarnya) yang berada di tepi sungai dan merupakan permukiman pertama masyarakat Cina di sana. Struktur tata ruangnya sangat baik dan itu merupakan cikal-bakal Kota Tangerang. Mereka tinggal di tiga gang, yang sekarang dikenal sebagai Gang Kalipasir, Gang Tengah (Cirarab), dan Gang Gula (Cilangkap). Sayangnya, sekarang tinggal sedikit saja bangunan yang masih berciri khas pecinan.

Pada akhir tahun 1800-an, sejumlah orang Cina dipindahkan ke kawasan Pasar Baru dan sejak itu mulai menyebar ke daerah-daerah lainnya. Menurut Tagara Wijaya, yang bernama asli Oey Tjie Hoeng (77), yang menjabat Ketua Umum Klenteng Boen Sen Bio (1967-1978), Pasar Baru pada tempo dulu merupakan tempat transaksi (sistem barter) barang orang- orang Cina yang datang lewat sungai dengan penduduk lokal.

Mengenai asal-usul kata Cina Benteng, menurut sinolog dari Universitas Indonesia, Eddy Prabowo Witanto MA, tidak terlepas dari kehadiran Benteng Makassar. Benteng yang dibangun pada zaman kolonial Belanda itu-sekarang sudah rata dengan tanah-terletak di tepi Sungai Cisadane, di pusat Kota Tangerang.

Pada saat itu, kata Eddy, banyak orang Cina Tangerang yang kurang mampu tinggal di luar Benteng Makassar. Mereka terkonsentrasi di daerah sebelah utara, yaitu di Sewan dan Kampung Melayu. Mereka berdiam di sanasejak tahun 1700-an. Dari sanalah muncul, istilah “Cina Benteng”.

Tahun 1740, terjadi pemberontakan orang Cina menyusul keputusan Gubernur Jenderal Valkenier untuk menangkapi orang-orang Cina yang dicurigai. Mereka akan dikirim ke Sri Lanka untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan milik VOC.

Pemberontakan itu dibalas serangan serdadu kompeni ke perkampungan-perkampungan Cina di Batavia (Jakarta). Sedikitnya 10.000 orang tewas dan sejak itu banyak orang Cina mengungsi untuk mencari tempat baru di daerah Tangerang, seperti Mauk, Serpong, Cisoka, Legok, dan bahkan sampai Parung di daerah Bogor.

Itulah sebabnya banyak orang Cina yang tinggal di pedesaan di pelosok Tangerang-di luar pecinan di Pasar Lama dan Pasar Baru. Meski demikian, menurut pemerhati budaya Cina Indonesia, David Kwa, mereka yang tinggal di luar Pasar Lama dan Pasar Baru itu tetap disebut sebagai Cina Benteng.

Sebagai kawasan permukiman Cina, di Pasar Lama dibangun kelenteng tertua, Boen Tek Bio, yang didirikan tahun 1684 dan merupakan bangunan paling tua di Tangerang. Lima tahun kemudian, 1869, di Pasar Baru dibangun kelenteng Boen San Bio (Nimmala). Kedua kelenteng itulah saksi sejarah bahwa orang-orang Cina sudah berdiam di Tangerang lebih dari tiga abad silam.

Dalam penelitiannya, sarjana Seni Rupa dan Desain ITB Jurusan Desain Komunikasi Visual, Y Sherly Marianne, antara lain menyebutkan, sekitar 80 persen dari 19.191 warga Kelurahan Sukasari di Kotamadya Tangerang adalah orang Cina Benteng. Angka statistik April 2002 ini tidaklah mengherankan karena Pasar Lama masuk dalam wilayah Sukasari.

Menurut Sherly, kehidupan masyarakat Cina Benteng memang keras agar bisa bertahan hidup. Sebab, sebagian besar pekerjaan mereka bukan dalam bidang ekonomi, tetapi sebagai petani di pedesaan.

YANG unik dari masyarakat Cina Benteng adalah bahwa mereka sudah berakulturasi dan beradaptasi dengan lingkungan dan kebudayaan lokal. Dalam percakapan sehari-hari, misalnya, mereka sudah tidak dapat lagi berbahasa Cina. Logat mereka bahkan sudah sangat Sunda pinggiran bercampur Betawi. Ini sangat berbeda dengan masyarakat Cina Singkawang, Kalimantan Barat, yang berbahasa ina meskipun hidup kesehariannya juga banyak yang petani miskin.

Logat Cina Benteng memang khas. Ketika mengucapkan kalimat, “Mau ke mana”, misalnya, kata “na” diucapkan lebih panjang sehingga terdengar “mau kemanaaaa”.

Di bidang kesenian, mereka memainkan musik gambang kromong yang merupakan bentuk lain akulturasi masyarakat Cina Benteng. Sebab, gambang kromong selalu dimainkan dalam pesta-pesta perkawinan, umumnya diwarnai tari cokek yang sebenarnya merupakan budaya tayub masyarakat Sunda pesisir seperti Indramayu.

Meski demikian, masyarakat Cina Benteng masih mempertahankan dan melestarikan adat istiadat nenek moyang mereka yang sudah ratusan tahun.Ini terlihat pada tata cara upacara perkawinan dan kematian. Salah satunya tampak pada keberadaan “Meja Abu” di setiap rumah orang Cina Benteng.

“Tidak usah dipertentangkan. Realitasnya, masyarakat Cina Benteng memang sudah berakulturasi dengan lingkungan lokal, tapi mereka juga masih memegang adat istiadat kepercayaan nenek moyang dan leluhur mereka,” kata Eddy.

Beberapa tradisi leluhur yang masih dipertahankan antara lain Cap Go Meh (perayaan 15 hari setelah Imlek), Pek Cun, Tiong Ciu Pia (kue bulan), dan Pek Gwee Cap Go (hari kesempurnaan).

Demikian pula panggilan encek, encim, dan engkong masih digunakan sebagai tanda hormat kepada orang yang lebih tua. “Juga salam (pai) tetap dipertahankan dalam keluarga Cina Benteng pada saat bertemu dengan orang lain,” kata Asiuntapura Markum (55) yang lahir di Tangerang.

Yang khas dari masyarakat Cina Benteng adalah pakaian pengantin yang merupakan campuran budaya Cina dan Betawi. Pakaian pengantin laki-laki, kata Eddy, merupakan pakaian kebesaran Dinasti Ching, seperti terlihat dari topinya, sedangkan pakaian pengantin perempuan hasil akulturasi Cina-Betawi yang tampak pada kembang goyang.

SECARA ekonomi, masyarakat tradisional Cina Benteng hidup pas-pasan sebagai petani, peternak, nelayan, buruh kecil, dan pedagang kecil.

Ny Kenny atau Lim Keng Nio (48) yang tinggal di Gang Cilangkap RT 03 RW 02, Kelurahan Sukasari, Tangerang, misalnya, setiap hari harus bangun pagi-pagi untuk membawa dagangan kue ke pasar. Ong Gian, petani sawah di Neglasari yang nyambi menjadi pemain musik gambang kromong, juga harus bekerja keras untuk bisa mempertahankan hidup.

Fenomena Cina Benteng, kata Eddy, merupakan bukti nyata betapa harmonisnya kebudayaan Cina dengan kebudayaan lokal. Lebih dari itu, keberadaan Cina Benteng seakan menegaskan bahwa tidak semua orang Cina memiliki posisi kuat dalam bidang ekonomi. Dengan keluguannya, mereka bahkan tak punya akses politik yang mendukung posisinya di bidang ekonomi.

David Kwa lebih melihat fenomena Cina Benteng sebagai contoh dan bukti nyata proses pembauran yang terjadi secara alamiah. Masyarakat Cina Benteng hampir tidak pernah mengalami friksi dengan etnis lainnya. Kenyataan ini membuat David yakin, persoalan sentimen etnis lebih bernuansa politis yang dikembangkan oleh orang-orang yang punya kepentingan politik.

Realitas Cina Benteng yang tinggal di pusat kekuasaan politik dan ekonomi menunjukkan, masyarakat etnis Cina sesungguhnya sama dengan etnis lainnya. Ada yang punya banyak uang, tetapi ada pula yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Bahkan, Ridwan Saidi, pengamat budaya dari Betawi, melihat realitas Cina Benteng sebagai wajah lain Indonesia. Ada yang kaya, tetapi tidak sedikit pula yang miskin.Bagi mereka, wajar kalau perayaan Tahun Baru Imlek menjadi pengharapan agar rezeki di tahun baru ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Wajar pula bahwa meski sudah berakulturasi begitu dalam, mereka tetap membeli bunga sedap malam dan bersembahyang di kelenteng-kelenteng.


Sejarah Cina Benteng di Indonesia Pernikahan%20cina%20Benteng,%20Jakwan,%2024-08-08%20%2813%29


sumber : Perhimpunan Persahabatan Indonesia - Tiongkok


Terakhir diubah oleh red_saucer tanggal Thu Aug 11, 2011 9:02 am, total 1 kali diubah
Kembali Ke Atas Go down
chin_chin

chin_chin

Jumlah posting : 230
Level Keaktifan : 740
Reputasi : 40
Join date : 15.05.11
Age : 34

Sejarah Cina Benteng di Indonesia Empty
PostSubyek: Re: Sejarah Cina Benteng di Indonesia   Sejarah Cina Benteng di Indonesia EmptyTue Jul 26, 2011 11:16 pm

hMmmm....

bagus bgt topik na..
scra g jg punya yi chong org china benteng,,walau aneh bgt..
n kyk na beda bgt..tp ad jg mirip2 na...
jadi agak bingung jg...hehehe.... Very Happy
Kembali Ke Atas Go down
BojepJoe

BojepJoe

Jumlah posting : 366
Level Keaktifan : 797
Reputasi : 18
Join date : 16.05.11
Age : 34

Sejarah Cina Benteng di Indonesia Empty
PostSubyek: Re: Sejarah Cina Benteng di Indonesia   Sejarah Cina Benteng di Indonesia EmptyThu Jul 28, 2011 8:08 am

chin_chin wrote:
hMmmm....

bagus bgt topik na..
scra g jg punya yi chong org china benteng,,walau aneh bgt..
n kyk na beda bgt..tp ad jg mirip2 na...
jadi agak bingung jg...hehehe.... Very Happy

tampangnya gak mirip chinese ya? gw juga bingung dulu, tampang item2 tapi ko nyoja2 pake hio di klenteng... Very Happy
Kembali Ke Atas Go down
red_saucer

red_saucer

Jumlah posting : 17
Level Keaktifan : 50
Reputasi : 4
Join date : 17.06.11
Age : 34

Sejarah Cina Benteng di Indonesia Empty
PostSubyek: Re: Sejarah Cina Benteng di Indonesia   Sejarah Cina Benteng di Indonesia EmptyThu Jul 28, 2011 1:10 pm

Dulu ada pernah masuk di realita kompas waktu tahun 2008.

Ada juga yang cuman kerjanya jadi pemulung, tapi punya meja abu di rumahnya.
Kembali Ke Atas Go down
des_jung

des_jung

Jumlah posting : 838
Level Keaktifan : 2026
Reputasi : 34
Join date : 15.05.11

Sejarah Cina Benteng di Indonesia Empty
PostSubyek: Re: Sejarah Cina Benteng di Indonesia   Sejarah Cina Benteng di Indonesia EmptyMon Aug 29, 2011 5:56 pm

BojepJoe wrote:
chin_chin wrote:
hMmmm....

bagus bgt topik na..
scra g jg punya yi chong org china benteng,,walau aneh bgt..
n kyk na beda bgt..tp ad jg mirip2 na...
jadi agak bingung jg...hehehe.... Very Happy

tampangnya gak mirip chinese ya? gw juga bingung dulu, tampang item2 tapi ko nyoja2 pake hio di klenteng... Very Happy

di jawa emang bnyk bro.. di kalimantan lebih dikit..
dulu pas gw ke jatim jg liat org2 yg gk mirip chinese tp ke kelenteng..
gw ada temen jg kyk gt.. ada yg anak angkat,ada yg karena emang respect sama sembahyang kelenteng,salut..
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content




Sejarah Cina Benteng di Indonesia Empty
PostSubyek: Re: Sejarah Cina Benteng di Indonesia   Sejarah Cina Benteng di Indonesia Empty

Kembali Ke Atas Go down
 

Sejarah Cina Benteng di Indonesia

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 

 Similar topics

-
» Segala sejarah dan keaneka ragaman Pulau di Indonesia...
» Marga cina...
» Misteri Mumi Cina
» Sejarah Ninja 忍者
» Sejarah China Yang Mempesona (Updated)
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Chinese At Indonesia :: Serious Talk :: Sejarah, Politik, Hukum, dan Kebudayaan-